Bekerja Lembur, Pilihan Positif atau Eksploitatif?

Bekerja overtime atau biasa kita kenal dengan istilah lembur merupakan salah satu istilah yang sering kita dengar dalam dunia pekerjaan. Faktor yang membuat seseorang kerja lembur sangatlah banyak, dari masalah pekerjaannya hingga masalah internal dalam diri yang dimiliki. Kalau dari sisi permasalahan pekerjaan misalnya karena proyek atau pekerjaannya membengkak di luar proporsi atau target yang seharusnya, deadline pekerjaan yang tiba-tiba mendesak atau desakan secara tidak langsung dari atasan atau pimpinan perusahaan untuk bekerja dengan lembur. Meskipun begitu, ada juga orang yang melihat lembur sebagai peluang atau sesuatu yang dilakukan secara sukarela demi mendapatkan kompensasi tambahan atau fleksibilitas jadwal yang lebih besar. Apakah lembur bisa menjadi pilihan positif bagi karyawan atau justru dilihat sebagai sesuatu yang berpotensi eksploitatif?

Di era pandemi COVID-19 ini, kita disuguhkan dengan opsi bekerja dari rumah atau bisa dikenal dengan work from home (WFH). Konsep WFH mungkin masih terasa asing di telinga kita sebelum pandemi menyerang, namun semenjak pandemi COVID-19 kita justru semakin dekat dengan kondisi bekerja dari rumah. Dengan kebijakan WFH ini, kita memang mendapatkan privilege dengan waktu bekerja yang lebih fleksibel. Namun, ternyata kebijakan WFH ini juga menyumbangkan fakta terkait kerja lembur di situasi saat ini, yaitu peningkatan waktu bekerja atau overtime yang tidak terukur.

Berdasarkan kajian World Economy Forum, ternyata terdapat kaitan antara WFH dengan kerja lembur. Dari survey yang dilakukan kepada 31 juta pekerja dari 21 ribu perusahaan, ternyata salah satu hasil kajiannya mengemukakan fakta bahwa banyak pekerja yang merasa waktu kerja jadi lebih panjang dan lebih terasa tereksploitasi. Di satu sisi kebijakan WFH memang memberi kesempatan bagi para karyawan untuk mengatur dan mengelola jadwalnya sendiri. Namun, di sisi lain terdapat semakin kaburnya ‘garis’ antara pekerjaan dan waktu hidup pribadi. Lantas apa saja manfaat dan dampak negatif dari lembur terhadap karyawannya?

Lembur menawarkan beberapa manfaat tertentu bagi pekerja. Meskipun di beberapa kasus yang ada lembur merupakan opsi, ada juga lembur yang diwajibkan. Tentunya kewajiban lembur ini apabila disandingkan dengan kompensasi yang baik pun masih dapat memberi manfaat positif bagi karyawan, seperti memberikan kesempatan karyawan untuk mendapatkan ekstra pendapatan berdasarkan perhitungan jam lembur yang dilakukan, menawarkan kesempatan untuk bekerja di jam-jam produktif seseorang yang mungkin baru dapat aktif bekerja di sore atau malam hari, dan tentunya memberikan keleluasaan dan fleksibilitas dalam bekerja. Apabila lembur ini mendapatkan kompensasi yang adil, mungkin bisa jadi pilihan bagi karyawan yang betul-betul membutuhkan. Dari berbagai manfaat yang ada, bagaimana dampak negatif dari lembur?

Tentu saja kerja lembur dapat berdampak signifikan terhadap karyawan, khususnya dari sisi kesehatan dan produktivitas. Bekerja berlebihan dapat menyebabkan kelelahan dan stres. Sehingga karyawan perlu memastikan bahwa ia mendapatkan waktu istirahat yang cukup apabila mengambil lembur terlalu banyak. Lembur juga sebenarnya bisa sangat membatasi produktivitas kita, karena kita bekerja berjam-jam dan tidak memberikan otak kita istirahat yang dibutuhkan untuk dapat bekerja dengan baik. Menghabiskan waktu terlalu lama di kantor pun dapat menyebabkan karyawan kehilangan motivasi dan menjadi kurang aktif. Jadi, bekerja lembur tidak selalu menjamin kualitas dari pekerjaan yang dilakukan meskipun sudah melakukan usaha ekstra.

Keseimbangan yang tepat antara pekerjaan dan kehidupan sangatlah penting. Apabila kita dapat menjaga keseimbangan tersebut kita juga dapat menjaga kesejahteraan dan motivasi kita dalam bekerja. Ketika kita terlalu banyak kerja lembur pun, berarti kita tidak dapat memprioritaskan kehidupan pribadi kita. Semakin banyak lembur yang dilakukan, semikin sedikit waktu yang dimiliki untuk bertemu teman, berinteraksi dengan keluarga dan semikin sedikit waktu yang dimiliki untuk bersantai. Padahal hal tersebut adalah hal yang penting untuk menjaga kesehatan mental kita.

Tagged : / /