Meaningful Work

Sebagian besar hidup kita habiskan di tempat kerja, tetapi apakah kita nyaman dengan pekerjaan dan suasana kerja? Banyak penelitian menjelaskan hubungan antara kebahagiaan di kantor menentukan produktivitas yang akhirnya menentukan tingkat kinerja. Dengan demikian setiap kita berangkat ketempat kerja, suasana hati akan menentukan kinerja. Sedemikian pentingnya sehingga Edward Deming mengatakan, “Management’s overall aim should be to create a system in which everybody may take joy in his work.” Namun sayangnya belum banyak yang menaruh perhatian kepada hal ini.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan Achievers Work Institute, ditemukan fakta bahwa 59 persen alasan seseorang keluar dari pekerjaannya terkait dengan suasana kerja. Work-life balance, corporate culture, ketidakcocokan dengan peer kerja dan perbedaan antara corporate dengan personal values menjadi alasan yang utama. Sebanyak 36 persen memang masih mengatakan remunerasi menjadi alasan, tetapi remunerasi yang bagus saja tidak cukup untuk menahan seseorang untuk keluar dari pekerjaannya. Seseorang mungkin bertahan di suatu pekerjaan, tapi tidak merasakan “joy in his work” seperti yang dijelaskan Deming.

Bagaimana kita menjelaskan “joy at work”? Kalau diterjemahkan langsung adalah “kegembiraan di tempat kerja”. Seseorang merasakan hal tersebut apabila terkoneksi dengan “meaning” dan “purpose” pekerjaannya sehingga menghasilkan sebuah “success” dan “fulfillment”. Seseorang harus memahami tujuan dan makna dari kerja yang dilakukan, sehingga pada akhirnya bisa merasakan sebuah kesuksesan dan kepuasan bekerja. Ralph Waldo Emerson mengatakan, “The purpose of life is not to be happy. It is to be useful, to be honorable, to be compassionate, to have it make some difference that you have lived and lived well.” Dengan demikian kita berangkat kerja dan gembira bertemu dengan peer kita belum cukup, kita perlu memastikan waktu kita di tempat kerja bermanfaat, dihargai, diperhatikan dan juga mampu membuat suatu yang berbeda untuk suatu perubahan. Ada kebutuhan dalam diri kita bahwa yang kita kerjakan bermanfaat, mendapat apresiasi dan mengubah tempat kerja menjadi lebih baik dari sebelumnya.


Dave Ulrich menjelaskan “An abundant organization enables its employees to be completely fulfilled by finding meaning and purpose from their work experience. This meaning enables employees to have personal hope for the future and create value for customers and investors. When we ask people how the feel about their work, we can quickly get a sense of how work helps them fulfill the things that matter most in their lives”. Hal ini sejalan dengan yang dikatakan oleh Deming dan Ralph Waldo Emerson bahwa pekerjaan menjadi bermakna bagi seseorang ketika memberikan nilai tambah bagi tempat kerja atau peer kerja. Dengan demikian suasana kerja yang nyaman, peer kerja yang asyik, boss yang baik, meskipun menjadi dasar kita melangkah ke tempat kerja dengan suasana hati gembira, belum cukup untuk menjadikan hidup bermakna. Ketika suasana kerja yang nyaman kemudian mengantarkan kita untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dan mampu mengubah suasana kerja atau kinerja di tempat kerja, baru kemudian hidup kita menjadi lebih bermakna.

Menghasilkan suatu perubahan tidak bisa dilakukan secara individu. Seorang pekerja, meskipun bisa cukup kreatif untuk melakukan inovasi dalam pekerjaannya, namun harus diberikan diberikan ruang oleh tempat bekerja. Di Indonesia dengan budaya paternalis yang kental, seorang atasan harus mampu tidak saja memberikan ruang untuk berkreasi tetapi juga harus menjadi teman diskusi yang baik untuk memastikan bahwa tugas yang dilakukan akan bermanfaat kepada tempat kerja. Atasan tersebut kemudian yang akan memastikan bahwa tugas yang telah diselesaikan dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan kewenangannya.

Hal ini yang menjadi alasan milenial memilih untuk berwirausaha. Bukan semata karena probabilitas menjadi lebih kaya, tetapi mereka ingin melihat apa yang dikerjakannya membuat sebuah perbedaan, diakui dan mampu mengubah dunianya menjadi lebih baik. Yuk, bagi teman yang berkarir di tempat kerja untuk merenung untuk memikirkan bagaimana tugas yang dilakukannya menjadi lebih bermakna bagi hidup. Ketika peluang untuk membuat perbedaan tersebut ada, maka manfaatkan dengan baik. Namun ketika peluang tersebut minim, jangan ragu untuk keluar dari zona kenyamanan kalian. Hidup hanya sekali, jadikan penuh makna. Salam sehat.