Apabila saya menyebut kata ‘turnover’, apa yang pertama kali muncul di benak kalian semua? Perusahaan atau organisasi seperti apa ya yang membuat turn over menjadi tinggi?
Sebelumnya kita coba bahas sedikit ya pengertian turnover atau istilah dalam bahasa indonesianya yaitu perputaran karyawan.
Employee turnover merupakan tingkat atau jumlah karyawan yang keluar dari suatu perusahaan dan digantikan oleh karyawan yang baru. Turnover bisa terjadi dalam dua cara. Pertama, pergantian yang bersifat voluntary yang artinya karyawan berhenti dari pekerjaan/mengundurkan diri sendiri dari pekerjaannya. Kedua, yang bersifat involuntary atau karyawan yang dipecat.
Tingkat turnover yang tinggi memiliki implikasi yang besar bagi perusahaan manapun dan sebagian besar ditentukan oleh seberapa bahagia karyawan di tempat kerjanya sehingga menjadi enganged dengan perusahaanya. Dalam hal ini HR memiliki peran penting untuk menciptakan pengalaman dan lingkungan kerja yang positif dengan meningkatkan keterlibatan karyawan sehingga dapat menjadi salah satu komponen penting untuk menjaga tingkat turnover tetap rendah.
Turnover juga menjadi komponen penting dari profitabilitas suatu perusahaan secara keseluruhan. Karena untuk melakukan proses seleksi, rekrutmen serta training untuk karyawan baru membutuhkan uang yang tidak sedikit, belum lagi waktu yang dibutuhkan sebelum karyawan tersebut sudah siap dan dapat berkontribusi penuh pada tugas dan tanggung jawabnya.
Nah sekarang kira-kira bagaimana nih guys menentukan turnover suatu perusahaan tinggi atau rendah? Dari beberapa sumber, ada yang menyatakan bahwa high turnover terjadi apabila 28% karyawan baru di suatu perusahaan berhenti dalam 90 hari pertama kerja mereka. Atau banyak juga sumber yang menyatakan bahwa rata-rata tingkat turnover untuk semua jenis pekerjaan adalah 3,5%. Walaupun ada beberapa industri yang memang rata-rata tingkat turnovernya tinggi seperti industri food service, seni, hiburan, konstruksi, dan sales, dimana tingkat turnovernya bisa sampai 6,1%.
Tingkat turnover dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Turnover rate (%) = (Jumlah karyawan yang keluar/Rata-rata jumlah karyawan)x100. Coba guys, kira-kira kalau kalian hitung-hitung turnover di perusahaan kalian bekerja masing-masing, hasilnya gimana? Hehe apakah termasuk dengan turnover tinggi atau tidak? Penyebab turnover yang tinggi ini sering kali disebabkan hasil dari pengalaman kerja yang negatif/pengalaman buruk yang membuat karyawan memutuskan berhenti. Apabila generasi anak muda jaman sekarang yang sangat berani untuk speak up dan mengambil risiko dengan meninggalkan pekerjaannya apabila tidak sesuai dengan nilai-nilai yang dianutnya.
Seperti pertanyaan saya diawal, kira-kira perusahaan seperti apa sih yang membuat turnover karyawannya menjadi tinggi? Berikut rangkuman dari beberapa sumber:
1. Kurangnya peluang untuk mengembangkan potensi diri
2. Kompensasi (gaji dan benefit lainnya) yang tidak cukup/memadai
3. Manajemen perusahaan yang buruk seperti micromanagement, komunikasi yang buruk, tujuan/perencanaan perusahaan yang tidak fokus/tidak jelas
4. Lingkungan kerja yang penuh dengan ‘toxic’
5. Proses rekrutmen, training, promosi, mutasi yang buruk
Studi yang dilakukan oleh Harvard menemukan 2 variabel penting dalam employee turnover yaitu kepuasaan karyawan dengan pekerjaannya (seperti prestasi, pengakuan, kesempatan berkembang, tanggung jawab) dan tekanan lingkungan baik dari dalam/luar perusahaannya (seperti peraturan perusahaan, fasilitas, work-life balance). Dimana dari 2 variabel ini, dapat memperlihatkan 4 tipe/karakteristik karyawan dalam memutuskan untuk tetap berada di suatu perusahaan atau keluar.
Seperti yang kita semua tahu bahwa perusahaan dengan tingkat turnover yang tinggi juga membutuhkan biaya yang besar dan memberikan dampak negatif terhadap citra perusahaan tersebut. Sehingga sebaiknya SDM yang sudah ada diberdayakan sebaik mungkin sesuai dengan kapasitasnya masing-masing dan terus diberikan ruang untuk improvement agar merasa dihargai, puas dalam pekerjaannya dan akan enganged dengan sendirinya pada rolenya dan memberikan output yang maksimal bagi perusahaannya.