Sebuah firma di Swiss yang ahli dalam merekrut C-Suite menemukan hal yang menarik dalam 2 dekade terakhir. CHRO yang dulu biasanya “diremehkan” dalam C-Suite, melapor ke CFO atau COO, sekarang memiliki posisi yang lebih strategis. Mereka menemukan kebanyakan CHRO saat ini melapor langsung ke CEO, memainkan peran sebagai penasihat utama CEO, dan lebih sering memberikan presentasi kepada BoD.
Firma tersebut juga mengatakan perusahaan saat ini mencari CHRO yang memiliki kemampuan kepemimpinan higher-level dan skill strategy implementation. Peran CHRO dirasa semakin penting dan strategis – a game changer, orang yang memiliki peran kunci dalam menyukseskan strategi bisnis – bukan sekedar peran support atau administrasi SDM.
Untuk mengetahui lebih jauh tentang peran CHRO di dalam C-Suite, senior partner di firma tersebut bekerja sama dengan Dave Ulrich. Mereka membandingkan ribuan C-suite di dalam BoD – CEO, COO, CFO, CMO, CIO, dan CHRO, dan menemukan fakta menarik.
Dari sudut pandang kompensasi – tidak heran kalau CEO dan COO menempati posisi teratas. Tapi yang menduduki tempat ketiga adalah CHRO dengan kompensasi 33% lebih tinggi dari CMO yang menduduki posisi paling buncit. Ulrich mengatakan “Great CHROs are very highly paid because they’re very hard to find.”
Selain kompensasi, firma Swiss dan Ulrich mempelajari hasil assessment kepemimpinan yang dipakai firma Swiss dalam merekrut C-Suite. Mereka melihat 14 aspek kepemimpinan yang dibagi ke dalam 3 kategori – leadership style, thinking style, dan emotional competency, dan membandingkan aspek kepemimpinan tersebut di antara C-Suite. Hasilnya adalah, selain COO yang role dan responsibilities banyak beririsan dengan CEO, C-Suite yang memiliki aspek kepemimpinan mendekati CEO adalah CHRO.
Ulrich dan firma Swiss tersebut membuat kesimpulan “menarik” : Perusahaan harus melihat CHROnya terlebih dahulu untuk mengisi posisi CEO yang kosong.
Di ekonomi modern sekarang ini, menarik talenta terbaik ke dalam perusahaan, membuat struktur organisasi yang benar, dan menciptakan budaya organisasi yang tepat — penting untuk mencapai dan mendorong strategi perusahaan. Dan pengalaman sebagai CHRO tentunya memudahkan leader dalam pengerjaan tugas tersebut. Ulrich menambahkan tantangan bagi CHRO adalah memperkuat skill teknis dan finansial yang diperlukan untuk menduduki posisi CEO.
Beberapa CEO juga berpendapat bahwa saat ini, leader tidak hanya harus kuat di skill teknis, tapi juga memiliki people-skill untuk membawa sukses bagi perusahaannya.
(tulisan ini merupakan ringkasan dari artikel Harvard Business Review edisi Desember 2014 dengan judul “Why Chief Human Resources Officers Make Great CEOs”)
Sumber gambar: FreePik