Membangun Vocal Image

Selama ini mungkin sebagian orang berpikir bahwa penampilan adalah suatu hal yang penting untuk membangun personal branding. Orang-orang berlomba untuk berpenampilan rapi, mencolok, trendi serta melatih postur dan gestur untuk mendapatkan first impression yang baik dari lawan bicara atau orang lain yang ditemuinya dan menciptakan suatu personal branding yang diinginkan. Faktanya, memang manusia adalah makhluk visual. Sehingga, penampilan akan sangat penting bagi kita untuk menilai seseorang. Tapi ternyata, ada elemen lain yang harus menjadi perhatian kita juga ketika kita sedang membangun personal branding kita, yaitu cara kita berbicara dan berkomunikasi dengan orang lain yang dapat menimbulkan persepsi terhadap diri kita. Hal inilah yang biasa disebut dengan Vocal Image. Sebelum menyelam lebih jauh untuk dapat memahami Vocal Image, mari kita memahami apa itu personal branding dan pentingnya membangun personal branding di kehidupan kita.

Menurut Farco Siswiyanto Raharjo dalam buku “The Master Book of Personal Branding” (2019), personal branding merupakan cara seseorang untuk mengambil kendali penilaian orang lain atas diri individu tersebut. Selain itu, membangun personal branding dapat diartikan juga sebagai proses pembentukan persepsi orang lain atau publik terhadap aspek yang dimiliki seseorang. Aspek ini meliputi kepribadian, kemampuan, nilai, serta persepsi positif yang ditimbulkan atau ada dalam diri individu. Pembentukan Personal branding dipengaruhi beberapa hal, yakni penampilan, tindakan, postur, gestur, dan yang tidak kalah penting adalah vokal dan cara berkomunikasi seseorang.

Vokal dan cara komunikasi kita ternyata sangat penting dalam menunjang pembentukan personal branding kita. Vinh Giang, salah satu guru dan ahli komunikasi di Amerika menyampaikan bahwa orang lain akan mulai membuat asumsi tentang kita dari momen kita mulai berbicara. Ia menyampaikan juga bahwa cara kita berbicara menunjukan kepribadian kita. Pernahkah kita melihat seseorang yang berbicara dengan cepat dan terburu-buru? Kita dapat berasumsi bahwa orang ini adalah orang yang seringkali tergesa-gesa dan serba cepat dalam melakukan sesuatu. Atau, pernahkah berbicara dengan orang yang berbicara dengan volume yang kecil? Kita dapat berasumsi bahwa orang ini adalah orang yang pemalu dan kurang percaya diri. Sedangkan orang yang berbicara dengan pelan, volume yang pas, terstruktur tegas dan tahu cara mengontrol jeda dalam berbicara, dapat kita asumsikan sebagai orang yang bijaksana dan pintar. Bukankah begitu?

Vokal kita memang dikaruniai oleh Tuhan yang tidak bisa kita tentukan atau tolak. Tapi kita bisa melatih vokal dan cara komunikasi kita sehingga kita bisa memiliki vocal image yang kuat dan kita inginkan. Salah satu caranya adalah dengan rutin melakukan reviu dari  vocal image kita secara terus menerus. Rekamlah kita berbicara selama lima menit tentang topik tertentu. Setelah rekamannya selesai, fokuskan diri kita untuk mendengarkan rekamannya. Persepsi yang kita dapat dari mendengarkan di rekaman itu adalah vocal image kita. Lakukan reviu dan perbaikan secara kontinyu. Tanyakan apakah volumenya cukup? Intonasinya sudah baik? Bagaimana dengan jeda berbicara? Apakah kita berbicara di nada atau pitch level yang enak didengar? Apakah masih banyak “em..” “aa..” “umm..” ketika kita sedang berbicara? Semua hal itulah yang harus terus diperbaiki sehingga kita memiliki vocal image yang diinginkan.

Memiliki vocal image yang kuat dan identik sangat baik untuk menunjang impression yang ingin kita ciptakan terhadap lawan bicara. Untuk menciptakan vocal image yang diinginkan, pertanyaan dasar yang harus ditanyakan adalah “Aku ingin dilihat seperti orang yang seperti apa oleh orang lain?” Jangan hanya memerhatikan penampilan, tapu latihlah terus vokal dan cara komunikasi kita, supaya personal branding yang kita inginkan dapat terbentuk.

Tagged : /