Pentingnya Membaca Bagi Seorang Pemimpin

“Knowledge is Power”

Pernah mendengar kalimat itu? Banyak pendapat yang mengatakan bahwa semakin banyak kita mengetahui sesuatu, maka semakin banyak kekuatan yang kita miliki. Dari membaca, kita akan mendapatkan pengetahuan yang mungkin dapat membantu kita pada saat yang tidak terduga dan membuat pikiran kita untuk dapat mengenali peluang yang mungkin akan dilewati orang lain. Bahkan, dalam sebuah studi di Amerika menyatakan bahwa saat indeks membaca masyarakat berkurang pada satu tahun, berarti akan ada kekurangan pemimpin yang cakap untuk memimpin instansi, lembaga, perusahaan atau organisasi di Amerika. Sepenting itukah kebiasaan membaca bagi seorang pemimpin?

Sebut saja para pemimpin perusahaan terkenal di dunia, seperti Steve Jobs, Bill Gates hingga Elon Musk. Dari berbagai wawancara yang dilakukannya, mereka menyatakan bahwa membaca memberikan kesempatan dan kekuatan lebih bagi seorang pemimpin karena dapat membangun intelektual dan skill yang tak terduga dari hasil membaca buku. Beberapa pemimpin yang mungkin kita kenal juga, seperti Napoleon Bonaparte atau Vledimir Lenin mengakui buku sebagai sahabat dan rekan terbaik mereka dalam kehidupannya. Faktanya, Napoleon Bonaparte adalah seorang ‘gila baca’ yang memiliki pustakawan pribadi dan bertugas untuk membawa buku-buku favorit Napoleon ke medan perang. Seringkali Napoleon mengambil cuti saat membangun kerajaannya hanya untuk membaca buku yang bagus menurutnya. Sedangkan Vladimir Lenin, pendiri Uni Soviet, ternyata merupakan seorang sastrawan dan dikenal karena pengetahuannya yang luas dari hasil membaca. Segudang manfaat buku bagi seorang pemimpin, sebenarnya apa rahasia dan manfaat besar dari membaca buku?

Berkomunikasi Lebih Efektif

Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa membaca dapat membuat seseorang menjadi pemimpin yang lebih baik, karena merupakan cara untuk memperoleh dan meningkatkan pengetahuan. Karena pengetahuan yang bertambah, seorang pemimpin akan diberikan manfaat kecerdasaran verbal yang bermanfaat bagi pemimpin tersebut untuk berkomunikasi dengan lebih efektif.

Selain itu, ketika kita membaca banyak buku dengan berbagai topik, kita menjadi mahir dalam menggunakan Bahasa dan akan berdampak pada saat kita berkomunikasi baik secara lisan (verbal) maupun tulisan. Salah satu cara seorang pemimpin yang hebat dalam memimpin adalah mahir dalam penggunaan kata-kata yang meyakinkan kepada para pengikutnya. Ketika kita banyak membaca, kita akan semakin banyak memperoleh pemahaman tentang kapan dan mana kata-kata yang sebaiknya kita pilih agar dapat mengkomunikasikan maksud kita secara efektif.

Mengajarkan untuk Lebih Sabar

Semakin kita mengerti banyak hal, semakin besar rasa simpati dan kebijaksanaan yang dimiliki. Keluasan pengetahuan dapat membantu seorang pemimpin untuk bertindak dengan penuh kesabaran, simpati dan pengertian. Hal ini dikarenakan, seseorang yang mencoba memahami sesuatu yang baru membutuhkan waktu dan ketekunan, dan ini yang didapatkan dari seseorang yang membaca buku.

Menghasilkan Ide yang Baru dan Segar

Dengan banyak membaca, seorang pemimpin mendapatkan akses yang luar biasa dari ide, gagasan atau pemikiran. Tentunya hal-hal tersebut adalah hal yang penting untuk dimiliki seorang pemimpin. Beberapa penelitian menyatakan bahwa seseorang yang membaca satu buku seminggu akan memiliki keuntungan yang lebih daripada seseorang yang hanya membaca satu atau dua buku dalam setahun. Hal ini dikarenakan, membaca lebih sering akan membuka akses ide, gagasan, informasi dan pemikiran lebih banyak daripada yang jarang membaca buku.

Menjadikan Kita Penulis yang Baik

Di setiap pekerjaan yang dilakukan, pemimpin dituntut untuk dapat menulis dengan baik. Mengapa kemampuan menulis menjadi sangat penting bagi kepemimpinan? Salah satu bagian penting dari kepemimpinan adalah penulisan laporan dan bagaimana mengkomunikasikannya secara efektif kepada manajemen dan anggota tim. Penggunaan penulisan kata menjadi penting agar pesan dapat tersampaikan secara akurat dan efektif. Sekali lagi, dengan banyak membaca seorang pemimpin akan mendapatkan kemampuan menulis secara tidak langsung.

Memotivasi untuk Melakukan yang Lebih Baik

Membaca biografi seorang pemimpin, atau kisah dari orang yang sukses dan berhasil tentunya akan memberikan dorongan juga kepada kita dalam berbuat sesuatu. Dengan membaca tentang bagaimana para pemimpin lain menghadapi situasi yang tidak mungkin dan bagaimana mereka mengatasi tantangan yang dihadapi, akan membuat kita semakin menyadari dan memotivasi untuk melakukan hal yang sama atau lebih baik. Dengan banyak membaca kisah atau pengalaman orang lain, akan menjadi pendorong bagi pemimpin untuk berusaha lebih baik.

Memudahkan Kita Mengingat Sesuatu

Pikiran manusia hanya berpegang pada hal-hal yang dianggap sangat penting ketika sedang bekerja atau menjalani hidup. Hal-hal lainnya dipindahkan dalam ingatan bawah sadar manusia. Ingatan ini tidak akan hilang, dan mungkin akan muncul sebagai referensi kita di masa mendatang. Jadi tak heran kalau hasil kita membaca kadang membantu kita pada saat-saat yang tidak terduga. Ketika kita membaca, kita sering diingatkan akan hal-hal yang mungkin dianggap kritis dalam hal karir atau kehidupan kita. Membaca secara teratur adalah cara paling efektif untuk mereviu kembali konsep-konsep penting yang kita pernah pikirkan untuk menjadi lebih baik.

Nah, ternyata membaca memberikan segudang manfaat untuk kita ketika diberikan tanggungjawab besar dalam memimpin. Selain hal-hal di atas, yang terpenting dari manfaat membaca adalah kita akan selalu menjadi merasa dunia dan kehidupan ini sangatlah luas begitu pula dengan peluang dan kesempatan yang bisa diraih. Jadi, sudahkah membaca buku hari ini?

Tagged : / /

Bekerja Lembur, Pilihan Positif atau Eksploitatif?

Bekerja overtime atau biasa kita kenal dengan istilah lembur merupakan salah satu istilah yang sering kita dengar dalam dunia pekerjaan. Faktor yang membuat seseorang kerja lembur sangatlah banyak, dari masalah pekerjaannya hingga masalah internal dalam diri yang dimiliki. Kalau dari sisi permasalahan pekerjaan misalnya karena proyek atau pekerjaannya membengkak di luar proporsi atau target yang seharusnya, deadline pekerjaan yang tiba-tiba mendesak atau desakan secara tidak langsung dari atasan atau pimpinan perusahaan untuk bekerja dengan lembur. Meskipun begitu, ada juga orang yang melihat lembur sebagai peluang atau sesuatu yang dilakukan secara sukarela demi mendapatkan kompensasi tambahan atau fleksibilitas jadwal yang lebih besar. Apakah lembur bisa menjadi pilihan positif bagi karyawan atau justru dilihat sebagai sesuatu yang berpotensi eksploitatif?

Di era pandemi COVID-19 ini, kita disuguhkan dengan opsi bekerja dari rumah atau bisa dikenal dengan work from home (WFH). Konsep WFH mungkin masih terasa asing di telinga kita sebelum pandemi menyerang, namun semenjak pandemi COVID-19 kita justru semakin dekat dengan kondisi bekerja dari rumah. Dengan kebijakan WFH ini, kita memang mendapatkan privilege dengan waktu bekerja yang lebih fleksibel. Namun, ternyata kebijakan WFH ini juga menyumbangkan fakta terkait kerja lembur di situasi saat ini, yaitu peningkatan waktu bekerja atau overtime yang tidak terukur.

Berdasarkan kajian World Economy Forum, ternyata terdapat kaitan antara WFH dengan kerja lembur. Dari survey yang dilakukan kepada 31 juta pekerja dari 21 ribu perusahaan, ternyata salah satu hasil kajiannya mengemukakan fakta bahwa banyak pekerja yang merasa waktu kerja jadi lebih panjang dan lebih terasa tereksploitasi. Di satu sisi kebijakan WFH memang memberi kesempatan bagi para karyawan untuk mengatur dan mengelola jadwalnya sendiri. Namun, di sisi lain terdapat semakin kaburnya ‘garis’ antara pekerjaan dan waktu hidup pribadi. Lantas apa saja manfaat dan dampak negatif dari lembur terhadap karyawannya?

Lembur menawarkan beberapa manfaat tertentu bagi pekerja. Meskipun di beberapa kasus yang ada lembur merupakan opsi, ada juga lembur yang diwajibkan. Tentunya kewajiban lembur ini apabila disandingkan dengan kompensasi yang baik pun masih dapat memberi manfaat positif bagi karyawan, seperti memberikan kesempatan karyawan untuk mendapatkan ekstra pendapatan berdasarkan perhitungan jam lembur yang dilakukan, menawarkan kesempatan untuk bekerja di jam-jam produktif seseorang yang mungkin baru dapat aktif bekerja di sore atau malam hari, dan tentunya memberikan keleluasaan dan fleksibilitas dalam bekerja. Apabila lembur ini mendapatkan kompensasi yang adil, mungkin bisa jadi pilihan bagi karyawan yang betul-betul membutuhkan. Dari berbagai manfaat yang ada, bagaimana dampak negatif dari lembur?

Tentu saja kerja lembur dapat berdampak signifikan terhadap karyawan, khususnya dari sisi kesehatan dan produktivitas. Bekerja berlebihan dapat menyebabkan kelelahan dan stres. Sehingga karyawan perlu memastikan bahwa ia mendapatkan waktu istirahat yang cukup apabila mengambil lembur terlalu banyak. Lembur juga sebenarnya bisa sangat membatasi produktivitas kita, karena kita bekerja berjam-jam dan tidak memberikan otak kita istirahat yang dibutuhkan untuk dapat bekerja dengan baik. Menghabiskan waktu terlalu lama di kantor pun dapat menyebabkan karyawan kehilangan motivasi dan menjadi kurang aktif. Jadi, bekerja lembur tidak selalu menjamin kualitas dari pekerjaan yang dilakukan meskipun sudah melakukan usaha ekstra.

Keseimbangan yang tepat antara pekerjaan dan kehidupan sangatlah penting. Apabila kita dapat menjaga keseimbangan tersebut kita juga dapat menjaga kesejahteraan dan motivasi kita dalam bekerja. Ketika kita terlalu banyak kerja lembur pun, berarti kita tidak dapat memprioritaskan kehidupan pribadi kita. Semakin banyak lembur yang dilakukan, semikin sedikit waktu yang dimiliki untuk bertemu teman, berinteraksi dengan keluarga dan semikin sedikit waktu yang dimiliki untuk bersantai. Padahal hal tersebut adalah hal yang penting untuk menjaga kesehatan mental kita.

Tagged : / /